Ada seorang pengemis muda, untuk mengemis dia memerlukan sebuah tempat duduk. Dia mencarinya di tempat sampah. Sampai dia menemui sebuah peti bekas yang tertutup rapat.
“Aha, ini dia, sesuai sangat untuk tempat duduk saya.”
Akhirnya dia menggunakan peti bekas tersebut untuk mengemis di pinggir jalan. Berpuluh-puluh tahun, peti tersebut menemani dia mengemis. Kini usianya sudah setengah abad dan masih tetap mengemis dengan duduk diatas peti tersebut. Sudah lebih dari 30 tahun dia duduk diatas peti tersebut. Sampai suatu saat ada seorang pemuda yang menghampiri pengemis tersebut dan memberikan beberapa keping wang ringgit. Sungguh si pengemis merasa senang sebab jarang sekali ada orang yang memberi sebesar itu. “Terima kasih tuan, tuan sangat murah hati.”
“Sama-sama, mudah-mudahan bermanfaat untuk pak cik.” kata orang yang dipangil tuan itu dengan ramah. Kemudian si tuan itu bertanya,
“Agaknya, apa isi peti yang pak cik duduk tu?”
“Saya tidak tahu tuan. Paling kosong atau hanya sampah. Saya menemukannya di tempat sampah waktu saya masih muda.”
“Sudah cuba tengok isi dalamnya?” Tanya si tuan, pemuda tadi.
“Buat apa tuan sibuk-sibuk untuk membuka peti ini.”
“Buka saja, mungkin akan bermanfaat untuk pak cik.” kata si tuan.
“Baiklah, nanti akan saya cuba buka. Sekali lagi terima kasih atas wang yang tuan berikan.”
“Sama-sama.” kata si Tuan sambil berlalu pergi.
Setelah si tuan pergi, pengemis pun terfikir. Apa agaknya isi kotak ini? Ya, selama 30 tahun dia tidak pernah membuka kotak tersebut. Akhirnya dia memutuskan untuk membuka kota tersebut. Dia mengambil besi untuk membuka paksa kotak tersebut. Setelah terbuka, si pengemis sungguh terperanjat, ternyata selama 30 tahun lebih dia menduduki… Berkilo-kilo emas!!!
Kesimpulan dan pengajarannya, janganlah kita hanya melihat kelebihan dan kekurangan yang nampak dek mata kita sehingga kita melupakan kebenaran bahawa, banyak ruang dan peluang yang Allah berikan kepada kita. Apa yang perlu adalah, teroka.
Comments